Kisah inspiratif dari atlet bulu tangkis Indonesia, Suryo Nugroho, patut untuk dibahas. Meskipun mengalami cedera lutut yang bengkak, Suryo bertekad untuk meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024.
Suryo berhasil meraih medali perak setelah kalah dari unggulan pertama asal Malaysia, Liek Hou Cheah, dalam final tunggal putra SU5. Pertandingan berlangsung di Porte de la Chapelle Arena, Paris, pada Senin, 2 September 2024, dengan skor 13-21 dan 15-21.
Meskipun kondisinya tidak memungkinkan karena cedera lutut kanan yang dideritanya sejak babak semifinal, Suryo tetap gigih berjuang hingga akhir pertandingan final. Dia tidak menyerah meskipun menyadari bahwa kemampuannya terbatas akibat cedera.
Raihan medali perak ini melebihi target awal yang ditetapkan untuk Suryo, yang sebelumnya hanya membidik medali perunggu. Suryo menyatakan bahwa medali tersebut dia persembahkan untuk kedua orangtuanya, sebagai bentuk penghormatan atas arahan dan dukungan yang selalu mereka berikan.
Setelah Paralimpiade Paris 2024, Suryo berencana untuk pulih sepenuhnya dari cedera yang dialaminya. Dia memiliki waktu enam hari untuk pemulihan sebelum kembali ke Indonesia bersama kontingen pada 9 September 2024.
Selanjutnya, Suryo akan berkompetisi dalam acara tunggal bulu tangkis para penyandang disabilitas di Solo pada 18 September 2024. Turnamen tersebut akan menjadi uji coba sebagai persiapan untuk Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Tahun 2024.
Demikianlah kisah Suryo Nugroho, atlet bulu tangkis yang memperlihatkan kegigihan dan semangat juang yang luar biasa dalam meraih prestasi di level internasional.
