Saat ini, masih sedikit orang yang mengetahui tentang servis rutin mobil listrik. Umumnya, orang awam hanya mengetahui informasi tentang mobil listrik dari internet, namun tidak tahu tentang servis rutin yang harus dilakukan. Seperti mobil konvensional, mobil listrik juga membutuhkan perawatan secara berkala untuk menjaga komponen-komponen tetap dalam kondisi baik dan terawasi oleh pihak bengkel.
Perawatan mobil listrik termasuk relatif murah jika dibandingkan dengan mobil konvensional. Beberapa komponen harus diganti ketika melakukan perawatan berkala pada jarak tempuh tertentu, seperti cairan minyak rem, pendingin baterai, kampas rem, dan filter AC kabin. Biaya perawatan mobil listrik selama beberapa tahun kepemilikan cenderung ramah di kantong, dengan estimasi biaya servis berkala sekitar Rp3 jutaan untuk 3 tahun kepemilikan.
Pabrikan mobil listrik di Indonesia memberikan jadwal servis berkala dan estimasi biaya perawatan. Contohnya, mobil listrik Neta memberikan servis berkala gratis hingga jarak tempuh 50.000 kilometer, dengan biaya servis berkala relativ murah setelahnya. MG juga memiliki jadwal servis berkala yang dianjurkan setiap kelipatan jarak tempuh tertentu.
Pantangan mobil listrik meliputi penggunaan fast charging arus DC yang berlebihan, tidak membiarkan kapasitas baterai rendah, dan menghindari modifikasi kelistrikan yang berlebihan. Hal ini dilakukan agar baterai mobil listrik tetap awet dan tidak rusak.
Dalam kesimpulan, meskipun mobil listrik tidak memiliki mesin bakar, pemilik tetap perlu melakukan servis berkala sesuai dengan pedoman pabrikan untuk menjaga performa dan keawetan kendaraan. Servis mobil listrik memiliki biaya yang relatif murah dan penting untuk dilakukan secara teratur.