Pada bulan Juli 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan epidemiologis terkait virus Oropuche (OROV). Ada empat hal penting tentang penyakit ini.
Pertama, penyakit Oropuche bukan penyakit baru dan telah ada sejak tahun 1955. Baru-baru ini, otoritas kesehatan Brazil melaporkan dua kasus kematian akibat OROV, yang merupakan kasus kematian pertama di dunia. Selain itu, ada juga kecurigaan penularan OROV pada ibu hamil yang menyebabkan keguguran.
Kedua, penyakit OROV hanya dilaporkan di lima negara di Amerika, yaitu Brazil, Bolivia, Peru, Kuba, dan Kolombia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan serangga, termasuk nyamuk Culex quinquefasciatus.
Ketiga, gejala penyakit ini meliputi demam, sakit kepala, nyeri sendi, fotofobia, diplopia, mual, dan muntah. Dalam kasus yang jarang terjadi, bisa terjadi meningitis. Gejalanya mirip dengan Demam Dengue.
Keempat, WHO Amerika menekankan pentingnya meningkatkan surveilans dan pengendalian vektor untuk mencegah penyebaran OROV. Penulis artikel ini adalah Prof. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.