Akibat insiden pada tanggal 13 November 1982, duel tinju dikurangi dari 15 ronde menjadi 12. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan keamanan kedua petinju di atas ring.
Duel tinju yang melibatkan Kim Duk-koo (Korea Selatan) dan Ray Mancini (Amerika Serikat) untuk memperebutkan sabuk kelas ringan WBA berakhir tragis. Setelah memainkan duel hingga 15 ronde, Kim tiba-tiba mengalami pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi otak darurat.
Sayangnya, nyawa Kim tidak dapat diselamatkan dan ia meninggal empat hari setelah mendapatkan perawatan intensif. Insiden tersebut menyebabkan perubahan aturan dalam dunia tinju, dimana duel yang sebelumnya dilangsungkan selama 3×15 ronde, sekarang hanya boleh maksimal 12 ronde.
Perubahan aturan tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada petinju dan mencegah terulangnya insiden tragis yang menimpa Kim Duk-koo. Mulanya, kelelahan yang dialami Duk-koo pada ronde ke-14 disebabkan oleh durasi bertarung yang panjang dan pukulan yang ia terima.
Akibat kejadian tersebut, ibu Kim Duk-koo bahkan memilih untuk bunuh diri tiga bulan setelah sang putra meninggal. Wasit pertarungan, Richard Grenn, juga mengakhiri nyawanya sendiri. Organisasi tinju seperti WBC, WBA, dan IBF pun kemudian mengikuti langkah untuk mengurangi durasi pertarungan menjadi 12 ronde demi keselamatan petinju.