Kental manis sering dianggap sebagai susu yang sehat oleh sebagian orang tua di Indonesia. Banyak orang tua yang memberikan kental manis kepada anak-anak mereka baik sebagai minuman maupun campuran roti.
Tidak hanya anak-anak, kental manis juga sering menjadi pilihan ibu hamil untuk dikonsumsi. Data penelitian dari Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menunjukkan bahwa 70 persen ibu hamil mengonsumsi kental manis, angka yang cukup mengkhawatirkan.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat belum menyadari bahwa kental manis bukanlah susu.
Untuk menanggapi masalah ini, Majelis Kesehatan PP Aisyiyah melakukan penelitian tentang kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat, bekerja sama dengan YAICI dan fokus pada kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan sebagai langkah pencegahan gangguan gizi dan stunting pada anak.
Perwakilan Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Diah Lestari Budiarti mengatakan bahwa penelitian bersama YAICI sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang penggunaan kental manis di Kota Bekasi.
“Masyarakat Kota Bekasi, secara pendidikan bisa dibilang bagus, tapi mereka belum paham bahwa kental manis bukan susu. Maka, ini menjadi tantangan bagi kita,” ungkap Diah.