Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Rasyid Baswedan menyinggung Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tahun 2022 yang masuk dalam era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Dimana Indonesia mendapatkan skor 34 yang menurutnya tidak baik.
Hal ini diungkapkan pada acara Conference on Indonesia Foreign Policy 2023 (CIFP 2023) – FPIC Dino Patti Djalal di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
“Perubahannya cukup signifikan dari skor 36 pada 2018 dan menjadi skor 34 pada 2022. Which is not good,” kata Anies. Selain itu Anies juga mengatakan banyak negara yang mulai mengarah ke prinsip non – demokrasi (kediktatoran) dan sistem less good governance.
“Kita menyaksikan bahwa terjadinya kondisi negara yang bergerak ke arah non – democracy, tetapi mau dibilang otoriter belum nampak dan juga bergerak ke arah less good governance, tapi dibilang corrupt juga belum. Namun saat ini kita juga tidak lagi berada lagi di track democracy consolidation dan good governance. Ini terjadi di seluruh dunia,” kata Anies.
Anies mengatakan 37% populasi dunia berada dalam sistem rezim otoriter. Bahkan ia menyebut indeks demokrasi di 92 negara tengah mengalami stagnan atau penurunan nilai.Indeks Persepsi Korupsi RI Anjlok
Sebelumnya Transparency International Indonesia (TII) pada awal tahun lalu menyampaikan hasil Indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun 2022 berada pada skor 34. Angka itu turun empat poin dibandingkan tahun sebelumnya, yang membuat Posisi Indonesia kini berada pada peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei.
“Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 atau merupakan penurunan drastis sejak 1995,” kata Manajer Departemen Riset TII Wawan Suyatmiko.
Komentar Anies tentang Penurunan Indeks Persepsi Korupsi RI
Related articles