Orangtua perlu waspada jika bayi atau balita di rumah memiliki gejala seperti sulit menelan, menangis, hingga gangguan motorik lainnya. Hal itu bisa menjadi pertanda neuromuscular, gangguan saraf dan otot yang bisa terjadi dari usia bayi tiga bulan.
Secara arti, neuromuscular merupakan dua kata yang berarti saraf dan otot. Pada penyakit ini, sering ditemui adanya gangguan yang menyebabkan penyakit atau permasalahan saraf dan otot, sehingga menyebabkan kelemahan dan nyeri.
Dokter Anak sub Spesialis Saraf Anak, dr. Lisa Safira, Sp.A mengatakan, neuromuscular bisa ditemukan pada usia anak. Jenisnya banyak sekali, dengan berbagai gejala gangguan motorik penyertanya. Antara lain polio, paling banyak di Indonesia adalah Spinal Muscular Atrophy (SMA), tipe satu sampai tiga masih ditemukan pada anak, tipe empat ditemukan pada orang dewasa.
“Lalu, miastenia gravis, termuda bisa ditemukan pada anak usia 3 bulan. Pada tipe ini, harapan hidup anak rendah, tidak lebih dari 6 bulan,” kata dr Lisa.
Tipe lainnya seperti Guillain-Barre Syndrome, Distrofia muscular, penyakit Thompson, dermatomyositis, dan sebagainya.
“Neuromuskular ini juga terjadi pada anak, tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Beberapa cirinya mulai dari kelemahan otot saat akan berdiri. Disana, anak mengalami kesulitan saat akan bangun dari duduk atau saat jongkok. Ada juga, kelemahan otot pernapasan. Lalu, gangguan mengisap atau menelan, yang mana pada kasus ini, anak akan sering tersedak saat sedang menyusu kepada ibu atau kesulitan mengisap,” katanya, dalam diskusi Neuromuscular di Mandaya Royal Hospital Puri, Tangerang.