Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke China. Dalam kunjungannya tersebut Menperin melakukan pertemuan dengan para pimpinan perusahaan otomotif China.
Sebagaimana dikutip Carmudi dari keterangan resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), ada empat perusahaan otomotif China yang ditemui oleh Menperin. Keempatnya adalah Chery Automobile, SAIC GM Wuling Automobile Company, Sokonindo (DFSK & Seres), dan Hozon Energy Automobile Co., Ltd (Neta).
Pada pertemuan dengan Chery Automobile, pihaknya membeberkan ketertarikannya terhadap pasar otomotif di Indonesia dan memiliki rencana untuk melakukan riset produksi mobil berteknologi plug-in hybrid atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di Indonesia. Hal yang menjadi landasan dari rencana tersebut karena mereka memandang mobil dengan teknologi plug-in hybrid di China sangat populer. Menurut Chery, PHEV juga jauh lebih ekonomis dari mobil berteknologi hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Dalam pertemuan tersebut, Chery juga menyampaikan komitmennya untuk memproduksi kendaraan elektrifikasi dengan total 100 ribu unit pada 2030.
Sementara pada sesi pertemuan dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Menperin mengapresiasi kinerja perusahaan tersebut yang telah mampu mengekspor kendaraan listriknya (electric vehicle/EV) ke-11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai fasilitas produksi industri otomotif terbesar di luar China.
Menperin Agus juga memberikan apresiasi kepada Sokonindo yang telah meluncurkan produk kendaraan listrik di Indonesia. Dirinya pun berharap agar Sokonindo menambah jajaran kendaraan listrik di Indonesia.
Demikian pula kepada Hozon Energy Automobile Co., Ltd, Menperin Agus mengharapkan aktivitas produksi mobil Neta di Indonesia bisa lebih ditingkatkan.
Keempat perusahaan otomotif China tersebut diketahui telah merakit model mobil listriknya di Indonesia.
“Kami juga mendorong kepada semua perusahaan asal Tiongkok untuk ambil bagian dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi dan mendukung ekosistem EV di Indonesia. Negara ini merupakan pasar yang potensial bagi empat perusahaan tersebut, dan peluang menjadikan Indonesia sebagai hub produksi dan ekspor EV terbuka lebar,” pungkas Menperin Agus.