Penurunan Produksi Freeport dan Dampaknya terhadap Ekonomi Papua Tengah

Provinsi Papua dan sekitarnya mengalami dampak buruk akibat kondisi ekonomi yang dipicu oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), aktivitas tambang besar ini sangat berpengaruh di Papua, sehingga gangguan produksinya berdampak signifikan pada ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua menunjukkan penurunan yang tajam, terutama pada sektor pertambangan yang mengalami koreksi sebesar 1,98% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sektor pertambangan berkontribusi sebesar 8,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Di Papua Tengah, di mana Freeport beroperasi, terjadi penurunan ekonomi sebesar 4,74% (yoy) pada kuartal III-2025. Penurunan besar ini disebabkan oleh gangguan produksi bijih logam akibat luncuran material basah di area tambang. Produksi dan penjualan tembaga serta emas Freeport juga terpengaruh dengan penurunan signifikan sekitar 70%.

Insiden longsor di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) di Papua Tengah menjadi salah satu faktor utama penurunan produksi Freeport. Hal ini menyebabkan aktivitas tambang melambat dan berdampak langsung pada perekonomian daerah. Provinsi Papua dan sekitarnya harus menghadapi tantangan besar akibat kondisi ekonomi yang disebabkan oleh gangguan produksi PT Freeport Indonesia.

Source link