Servis mobil biasanya ditentukan berdasarkan dua faktor, yakni jarak tempuh dan waktu pemakaian. Namun, bagi sebagian orang, penentuan ini seringkali membingungkan. Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, menjelaskan bahwa servis mobil sebaiknya dilihat dari rutinitas penggunaan mobil tersebut. Contohnya, di kota sibuk seperti Jakarta dengan kemacetan yang sering terjadi, bisa menggunakan jarak tempuh atau waktu pemakaian. Pada kondisi macet, mesin mobil akan tetap bekerja, menyebabkan pendinginan mesin tidak ideal dan pembakaran menjadi tidak sempurna. Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan karbon dan menurunkan tenaga mesin serta efisiensi konsumsi BBM.
Untuk kota besar dengan kemacetan yang tinggi, disarankan untuk melakukan servis setiap 3.000 hingga 4.000 km. Sedangkan untuk mobil yang jarang dipakai, bisa servis setiap 6 bulan sekali berdasarkan waktu pemakaian. Jika mobil digunakan setiap hari, sebaiknya tidak menunggu 6 bulan untuk melakukan servis. Penting untuk memeriksa berbagai komponen kendaraan serta mengganti oli mesin secara teratur agar performa mobil tetap prima. Jadi, bagi pemilik mobil yang sering dipakai, sebaiknya lebih cepat dalam melakukan servis dan pergantian oli mesin.
