Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan simulasi teknis dan sistem pelaksanaan sejak Juni 2025. Selain itu, proses sosialisasi juga telah dilakukan dengan berbagai instansi termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Budi, pelaksanaan program kesehatan di sekolah akan didukung oleh dua pilar layanan utama, yaitu Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Alat-alat pemeriksaan yang diperlukan akan disediakan secara kolaboratif oleh kedua lembaga tersebut.
“Perlengkapan yang dibutuhkan akan disiapkan oleh Puskesmas sebagian, dan sebagian lagi akan disiapkan di unit kesehatan sekolah,” ujar Budi.
Selain itu, Budi juga menekankan bahwa UKS akan direvitalisasi guna meningkatkan fungsinya sebagai sarana edukasi kesehatan bagi anak-anak di lingkungan sekolah. Revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan siswa.
Dengan adanya kerjasama antara Puskesmas dan UKS serta revitalisasi UKS sebagai sarana edukasi kesehatan, diharapkan program kesehatan di sekolah dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia.
