Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah sebagai respons atas serangan udara yang telah merusak fasilitas nuklir utama Teheran. Ketegangan antara kedua negara meningkat, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan tersebut. Pernyataan keras ini disampaikan oleh Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang mengancam menyasarkan negara mana pun yang turut digunakan oleh pasukan AS dalam menyerang Iran.
Eskalasi militer juga terjadi antara Iran dan Israel. Israel melakukan serangan yang menyasar target militer strategis Iran, sementara AS meluncurkan operasi udara yang dilaporkan berhasil melumpuhkan situs nuklir Iran di beberapa lokasi. Presiden AS Donald Trump menyebut operasi militer tersebut sebagai keberhasilan spektakuler. Trump bahkan membahas kemungkinan perubahan rezim di Iran, dengan harapan membuat Iran “hebat lagi”. Namun, Ali Shamkhani, penasihat lain Khamenei, menegaskan bahwa meskipun situs fisik nuklir dihancurkan, Iran masih mempertahankan kemampuan nuklirnya.
Kedua negara terus menghadapi ketegangan yang semakin meningkat, dengan ancaman dan retorika keras yang terus berlanjut. Meskipun demikian, situasi konflik di Timur Tengah masih sangat dinamis dan perlu dipantau dengan seksama untuk menghindari meluasnya konflik tersebut.