Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham menepis rumor tentang hubungan renggang antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Presiden Prabowo Subianto. Isu tersebut muncul setelah video viral Bahlil yang tidak menyapa Prabowo saat akan pergi ke Singapura. Menurut Idrus, kedekatan antara Bahlil dan Prabowo tidak hanya secara fisik, tetapi juga dari perspektif visi-misi.
Idrus menjelaskan bahwa penting untuk melihat kedekatan dari sudut pandang visi-misi daripada hanya fisik semata, karena kedekatan yang produktif terjadi melalui visi dan gagasan yang bersama. Selain itu, Bahlil terus melaksanakan tugas dan arahan yang diberikan oleh Presiden Prabowo, termasuk dalam menangani masalah tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Idrus menegaskan bahwa Bahlil telah melakukan kunjungan langsung ke Raja Ampat untuk mempelajari situasi lapangan dan melaporkan fakta-fakta yang ditemukan kepada Presiden. Semua keputusan yang diambil kemudian didasarkan pada laporan informasi fakta-fakta yang disampaikan oleh Bahlil. Jadi, menurut Idrus, tidak ada hubungan yang renggang antara Prabowo dan Bahlil, dan semuanya berjalan sesuai dengan tugas dan arahan yang telah diberikan oleh Presiden.