Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena besarnya tekanan ekonomi global akibat perang dagang. Dalam laporan Global Economic Prospects (GEP) edisi Juni 2025, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,7% pada tahun 2025 dan 4,8% pada tahun 2026, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Bank Dunia juga menegaskan bahwa ekonomi global diprediksi hanya akan tumbuh 2,3% pada tahun 2025 dan 2,4% pada tahun 2026, turun dari proyeksi sebelumnya.
Di tengah gejolak ketegangan dagang dan ketidakpastian kebijakan pemerintah dunia yang mempengaruhi pertumbuhan global, Bank Dunia berpendapat bahwa resesi global tidak akan terjadi. Namun, lemahnya pertumbuhan ekonomi dunia dapat menghambat pembangunan negara-negara berkembang di luar Asia. Bank Dunia merekomendasikan agar negara-negara ekonomi utama dapat mengatasi ketegangan perdagangan untuk mengurangi ketidakpastian kebijakan dan volatilitas keuangan.
Kondisi ini juga mengharuskan negara-negara berkembang untuk mencari solusi yang tepat guna mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan ekstrem, dan meminimalisir kesenjangan pendapatan dengan negara-negara maju. Upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu negara-negara berkembang menyiasati perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang terjadi.