Industri komponen otomotif dunia sedang menghadapi ancaman serius karena pembatasan ekspor mineral tanah jarang yang dilakukan oleh China. Hal ini sangat penting bagi produksi mobil. Produsen magnet asal Jerman, Magnosphere, mengungkapkan kekhawatiran bahwa pabrik mereka mungkin berhenti beroperasi pada pertengahan Juli tanpa pasokan magnet cadangan. Situasi ini menimbulkan kepanikan di seluruh industri mobil, dengan persediaan magnet menjadi langka dan harga melonjak.
Kekhawatiran industri otomotif terkait tanah jarang dapat menyebabkan guncangan rantai pasokan besar ketiga dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya, kekurangan semikonduktor telah mengakibatkan jutaan mobil dihapus dari rencana produksi. Krisis ini mendorong industri untuk memperkuat strategi rantai pasokan, termasuk memprioritaskan pasokan cadangan serta mengkaji ulang penggunaan inventaris tepat waktu.
Namun, China yang mendominasi pasar memiliki pengaruh besar dalam hal ini. Dengan kendali atas penambangan, penyulingan, dan produksi tanah jarang global, China memegang kartu truf yang krusial bagi industri otomotif dunia. Beberapa pabrik pemasok mobil Eropa bahkan telah tutup akibat kekurangan pasokan tanah jarang.
Di tengah krisis ini, banyak produsen mobil berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada China dalam hal magnet tanah jarang. Namun, upaya ini masih memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai skala yang dibutuhkan. Beberapa perusahaan, seperti Niron dan Warwick Acoustics, telah mengembangkan magnet alternatif yang bebas dari tanah jarang, namun produk ini masih memerlukan waktu untuk tersedia dalam lini produk kendaraan terbaru. Dengan situasi yang semakin mencekam, industri otomotif dunia harus siap menghadapi tantangan yang ada.