Pengamat komunikasi politik, M. Jamiluddin Ritonga, memberikan penilaian terkait pernyataan Joko Widodo yang lebih cocok bergabung dengan PSI daripada PPP. Menurutnya, ideologi PSI lebih sejalan dengan Jokowi karena kedua belah pihak menganut paham nasionalis. Sebaliknya, jika Jokowi bergabung dengan PPP yang lebih fokus pada aspek religius, akan timbul perbedaan ideologis yang signifikan. Hal ini membuat Jokowi terlihat tidak konsisten dalam prinsipnya.
Jamiluddin juga mengungkapkan bahwa meskipun terdapat kesamaan ideologi antara Jokowi dan PSI, namun faktor usia menjadi salah satu kendala Jokowi untuk memimpin partai tersebut. Menurutnya, sebagai partai yang didominasi oleh kalangan muda, idealnya PSI harus dipimpin oleh sosok yang juga muda.
Di tengah spekulasi tersebut, banyak pihak memberikan tanggapan dan pertimbangan terkait kemungkinan Jokowi bergabung dengan PSI atau PPP. Selain pertimbangan ideologis, banyak juga yang melihat faktor-faktor lain seperti kepemimpinan dan komitmen partai sebagai barang pertimbangan utama dalam proses pengambilan keputusan tersebut.