Mengapa pembalap MotoGP berpostur pendek-pendek? Ternyata ini alasannya!
Setiap motor yang digunakan dalam ajang MotoGP memiliki batasan maksimal 22 liter untuk bahan bakar. Dengan begitu, pengendara yang memiliki bobot tubuh yang lebih ringan akan menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi bahan bakar mereka.
Pembalap yang memiliki tinggi badan yang lebih pendek cenderung memiliki keuntungan dalam hal berat tubuh total (pembalap + motor) saat balapan MotoGP. Tubuh yang lebih ringan dapat memberikan akselerasi yang lebih cepat, serta mengurangi beban saat melakukan pengereman dan dalam melewati tikungan. Selain itu, semakin ringan tubuh pembalap, semakin sedikit energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tinggi.
Faktor lain yang membuat postur pendek-pendek menjadi keunggulan bagi pembalap MotoGP adalah kemampuan untuk “bersembunyi” di balik fairing motor. Hal ini mengurangi hambatan angin yang mereka hadapi dan pada akhirnya meningkatkan kecepatan di lintasan lurus.
Meskipun begitu, bukan berarti pembalap dengan postur tinggi tidak bisa berkompetisi di MotoGP. Namun demikian, bagi pembalap seperti Valentino Rossi yang memiliki tinggi badan 181 cm, tantangan fisik yang dihadapi biasanya lebih besar. Rossi merupakan pengecualian dan merupakan legenda di dunia balap MotoGP yang mampu mengatasi hambatan tersebut.