Sebuah catatan penting untuk evaluasi ke depan telah ditekankan oleh Adies, terutama bagi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU). Dia menekankan bahwa peningkatan kualitas layanan harus menjadi fokus utama, bukan hanya efisiensi anggaran semata. Adies menegaskan bahwa penting bagi jemaah reguler yang berjumlah 203.500 orang untuk mendapatkan fasilitas yang nyaman selama ibadah haji, terutama di puncak ibadah di Arafah yang paling menantang.
Dalam pemantauannya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Adies merasakan langsung suhu ekstrem yang berdampak pada kesehatan jemaah. Ia menekankan pentingnya agar semua perubahan teknis pelayanan tetap memastikan kenyamanan tanpa menambah beban jemaah. Adies meminta agar Dirjen Haji memastikan bahwa jemaah mendapatkan layanan yang membuat mereka nyaman, bisa beribadah dengan baik, dan tidak stres.
Selain itu, persoalan distribusi makanan dan layanan kesehatan juga menjadi sorotan Adies. Dia mengungkapkan adanya kendala operasional bagi tenaga kesehatan Indonesia akibat perizinan yang belum tuntas dari pihak berwenang setempat. Adies menegaskan perlunya peningkatan dalam hal layanan makanan, kesehatan, dan akomodasi untuk memastikan pengalaman yang nyaman dan aman bagi jemaah selama menjalani ibadah haji.