Home Berita Israel Buka ‘Gerbang Neraka’ di Gaza, Rumah Sakit Kolaps: Analisis Terkini

Israel Buka ‘Gerbang Neraka’ di Gaza, Rumah Sakit Kolaps: Analisis Terkini

Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali dilanjutkan di Doha, Qatar, meskipun kekerasan yang brutal terus berlangsung di Jalur Gaza. Kamis, 17 Mei 2025, menjadi hari yang mematikan dengan 146 kematian dan 459 luka-luka. Situasi ini menyebabkan Marwan Al-Sultan, kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, mengungkapkan keadaan yang sangat mengerikan di dalam rumah sakit.

Operasi “Gideon’s Chariots” diluncurkan oleh Israel untuk merebut wilayah di Gaza, dengan fokus pada Beit Lahiya, Jabalia, dan Khan Younis. Imad Naseer, seorang pengungsi, menyaksikan serangan di rumahnya dengan ketakutan yang luar biasa. Pembatasan pasokan ke Gaza sejak Maret memicu keprihatinan internasional akan kelaparan massal di wilayah tersebut.

Meskipun situasi memanas, negosiasi tanpa syarat mulai di Doha antara Hamas dan Israel. Hamas menuntut akhir perang, pertukaran tahanan, penarikan pasukan Israel, serta bantuan kemanusiaan. Sementara itu, Israel telah memulai negosiasi untuk pembebasan sandera. Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, memperingatkan Dewan Keamanan tentang potensi bencana kelaparan di Gaza.

Presiden Mesir dan laporan NBC News menyebut rencana kontroversial Amerika Serikat untuk merelokasi warga Palestina ke Libya. Namun, usulan ini ditolak oleh kelompok politik Palestina sebagai bentuk pembersihan etnis. Israel bertujuan untuk menghilangkan Hamas secara militer dan politik, terutama setelah serangan besar pada tahun 2023.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berencana memperluas serangan dan bahkan mencakup pendudukan penuh Jalur Gaza. Rumah sakit, termasuk yang didukung internasional, terus berada dalam bahaya serangan. Situasi yang terus memburuk ini memperlihatkan kebutuhan akan penyelesaian damai yang cepat dan bermartabat.

Source link

Exit mobile version