Untuk merancang kebijakan kependudukan yang manusiawi dan berkelanjutan, pendekatan partisipatif dan berbasis edukasi direkomendasikan. Misalnya, dengan mendorong voluntary family planning, memberikan insentif untuk kepesertaan program keluarga berencana, edukasi reproduksi yang komprehensif, memperkuat perlindungan sosial, serta inovasi program seperti pemberian voucher kontrasepsi gratis atau sistem berbasis insentif sosial. Dalam kesempatan lain, dokter spesialis urologi dari Eka Hospital Depok, Eggi Respati, menjelaskan bahwa vasektomi adalah metode kontrasepsi untuk pria dengan cara memutus atau mengikat saluran sperma yang menghubungkan testis ke penis. Dengan vasektomi, saat pria ejakulasi, cairan yang keluar hanyalah air mani tanpa sperma, sehingga potensi untuk membuahi sel telur istri menjadi nihil. Vasektomi merupakan kontrasepsi mantap yang ditujukan bagi pria yang sudah yakin tidak ingin memiliki anak lagi di masa depan. Prosedur ini dianggap simpel, aman, dan tidak mengganggu gairah seksual pria. Eggi juga menekankan bahwa vasektomi dapat diubah kembali melalui operasi tambahan yang lebih sulit setelah dilakukan, namun tetap merupakan langkah permanen. Dari segi kesehatan, vasektomi dinilai aman dan penyembuhannya pun cepat.
