Mazda telah memperkenalkan crossover listrik barunya, yang diberi nama EZ-60, dengan platform modular EPA1 milik Changan. Platform yang juga digunakan oleh beberapa mobil listrik di China, seperti Deepal L07, Deepal S07, dan Mazda EZ-6 (atau Mazda 6e di luar China). Changan menghabiskan lima tahun untuk mengembangkan platform ini, yang mendukung teknologi battery electric vehicle (BEV), range extender (EREV), dan fuel cell (FCEV).
Kolaborasi antara Mazda dan Changan di China sudah berlangsung lama, dengan pabrik di Nanjing yang didirikan pada tahun 2012 untuk memproduksi beberapa model Mazda. EZ-60 direncanakan akan dijual di seluruh dunia dengan nama Mazda CX-6e, dan peluncuran resminya dijadwalkan pada Shanghai Auto Show pada 23 April mendatang.
Mazda EZ-60 akan dilengkapi dengan satu motor listrik untuk menggerakkan roda belakang, dengan daya 160 kW atau 190 kW. Tersedia dua pilihan baterai, 68,8 kWh dengan jarak tempuh 520 km dan 80 kWh dengan jarak tempuh 628 km. Dengan dimensi 4.750 mm x 1.930 mm x 1.625 mm, EZ-60 akan menawarkan ukuran yang cocok untuk segmen crossover.
Harga resmi belum diumumkan, namun diperkirakan akan mulai dari 149.900 RMB atau sekitar Rp344,3 jutaan. Sementara varian tertinggi diperkirakan akan dibanderol sekitar 197.900 RMB atau sekitar Rp454,6 jutaan. Dengan kabar tentang mobil listrik terbarunya yang semakin menggoda, Mazda semakin menarik perhatian pecinta mobil listrik.