More

    Huru-Hara Tarif Trump & Pasar Bitcoin: Investor Beralih ke Stablecoin

    Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menimbulkan dampak pada pasar kripto. Investor mulai beralih ke aset kripto dengan nilai yang stabil karena nilai mata uang kripto, termasuk Bitcoin dan altcoin, dipengaruhi oleh keputusan Trump untuk menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari, kecuali bagi China. Situasi makro saat ini mendorong investor untuk lebih berhati-hati terhadap aset berisiko dan menyebabkan Bitcoin dan altcoin mengalami koreksi nilai serta menunjukkan penurunan volume perdagangan.
    Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, mengungkapkan bahwa pasar masih dalam fase konsolidasi dengan tekanan jual yang belum mereda sepenuhnya. Hal ini membuat investor lebih memilih untuk mengalihkan fokus ke aset mayor seperti Bitcoin dan stablecoin sementara menghindari altcoin spekulatif yang rentan terhadap fluktuasi tajam. Data Bappebti menunjukkan bahwa investor kripto di Indonesia mulai beralih ke aset stablecoin seperti Tether (USDT) yang menjadi aset kripto paling banyak diperdagangkan selama dua tahun terakhir di Indonesia, melampaui volume perdagangan Bitcoin, Ethereum, dan Solana.
    Volume perdagangan USDT di tiga bursa kripto terbesar Indonesia telah mencapai angka USD 7 miliar sejak awal 2024. Perdagangan USDT/IDR di Tokocrypto juga menyumbang lebih dari 25 persen dari total volume harian dalam 24 jam terakhir, menandakan bahwa USDT telah menjadi pilihan utama dalam aktivitas trading lokal. Kestabilan harga USDT membuatnya digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas rupiah, serta sebagai gateway untuk memasuki platform DeFi dan aplikasi crypto lainnya. Stabilitas USDT membantu menjaga likuiditas dan menjadi alternatif menarik bagi investor yang ingin menjaga arus kas tanpa terpapar risiko fluktuasi harga kripto secara langsung.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles