Saham perusahaan kripto yang terdaftar di Amerika Serikat mengalami penurunan pada Senin kemarin karena nilai Bitcoin yang turun secara signifikan. Menurut Channel News Asia, saham Strategy dan Coinbase turun lebih dari 5 persen, sementara saham Robinhood turun hingga 14 persen setelah Barclays mengurangi target harganya. Penurunan ini terjadi akibat ketegangan perang dagang global yang meningkat, memicu penarikan besar-besaran dari aset berisiko.
Meskipun perusahaan kripto tidak langsung terkena pungutan baru, dampak tarif impor dan hambatan perdagangan yang tajam menyebabkan sentimen investor di pasar kripto melemah. Investor miliarder Bill Ackman bahkan memperingatkan bahwa AS mungkin mengalami “musim dingin nuklir ekonomi”. Para pendukung Bitcoin juga mulai meragukan peran kripto sebagai tempat berlindung yang aman selama masa turbulensi.
Sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar dan fluktuasi mata uang, Bitcoin dianggap sebagai kelas aset pasar yang unik. Namun, pengusaha kripto Trevor Koverko menyatakan bahwa kripto seharusnya dipandang sebagai aset risiko kuno yang perlu dipisahkan untuk menjadi berguna.
Inilah situasi terkini dari pasar kripto yang mengalami turbulensi akibat ketegangan perang dagang global dan hambatan perdagangan. Keputusan investasi ada di tangan pembaca, untuk itu, pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi yang dibuat oleh pembaca.