More

    DPR Puji Langkah Pertamina Patra Niaga & Kemendag Segel SPBU Nakal di Bogor

    Kasus manipulasi takaran BBM yang melibatkan pemilik SPBU di Bogor terus mengemuka. Syaifuddin mengungkapkan bahwa sampai saat ini pihak berwenang telah memeriksa 8 orang saksi terkait kasus ini, mulai dari saksi ahli, pengawas, hingga operator di SPBU tersebut. Pendalaman masih terus dilakukan, dan kemungkinan adanya tersangka lain pun tidak diabaikan.

    Diduga bahwa pengelola SPBU di Bogor menggunakan Printed Circuit Board (PCB) atau unit printer sirkuit yang disertai komponen-komponen elektronik untuk memanipulasi takaran BBM. Alat tersebut dipasang secara tersembunyi di dalam dispenser atau pompa BBM dengan tujuan memperlambat putaran pengisian. Meskipun indikator digital menunjukkan penambahan, namun takaran sebenarnya tidak sesuai dengan yang seharusnya.

    Peralatan tambahan ini membuat volume BBM yang keluar dari dispenser berkurang sekitar 750 ml per 20 liter. Akibatnya, konsumen yang mengisi bahan bakar di SPBU tersebut mengalami kerugian. Diperkirakan bahwa pemilik SPBU telah menyebabkan kerugian bagi masyarakat sebesar Rp 3,4 miliar per tahun melalui manipulasi takaran BBM. Situasi ini menimbulkan kecaman dan kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait kejujuran dalam bisnis penjualan bahan bakar.

    Source link

    Berita Terbaru

    Related articles