Selama dua periode kepresidenan dari tahun 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Dalam wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi Liputan6 SCTV, Retno Pinasti, SBY merinci beberapa keputusan terberat yang pernah diambilnya sebagai seorang kepala negara. Salah satunya adalah kenaikan harga BBM sebesar 140% pada tahun 2005, keputusan sulit ini diambil untuk menghindari kolapsnya ekonomi Indonesia meskipun dengan risiko yang tinggi. SBY juga memberikan penjelasan terkait kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan kepada golongan miskin yang terdampak dengan kebijakan tersebut.
Keputusan sulit lainnya adalah ketika bencana alam tsunami terjadi di Aceh pada akhir 2004. Meskipun dihadang oleh suara-suara politik yang melarangnya menerima bantuan dari kontingen asing, SBY tetap memilih untuk menerima bantuan tersebut demi misi kemanusiaan. Dia menegaskan pentingnya menyelamatkan saudara-saudara yang masih bisa diselamatkan tanpa melihat politik atau militerisasi. Keputusan-keputusan sulit ini merupakan bagian dari kepemimpinan SBY selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6.