Kartu tarot ditemukan di Italia pada tahun 1430-an, dengan menambahkan empat kartu ke dalam paket yang sudah ada, termasuk sebuah setelan kelima dari 21 kartu bergambar khusus yang disebut trionfi (“kemenangan”) dan kartu ganjil yang disebut il matto (“The Fool/Si Pandir”).
Kartu The Fool bukanlah asal mula kartu Joker modern, yang baru ditemukan pada akhir abad ke-19 sebagai jack yang tidak sesuai dalam permainan euchre.
Pengembangan kartu tarot ini mencakup tanda setelan Italia dan merupakan bagian dari periode desain kartu yang eksperimental, di mana ratu sering ditambahkan ke dalam rangkaian kartu pengadilan yang sebelumnya hanya terdiri dari seorang raja dan dua sosok laki-laki.
Adaptasi tarot untuk meramal pertama kali terjadi di Prancis sekitar tahun 1780. Setiap kartu tarot dianggap memiliki arti yang berbeda.
Kartu arcana utama merujuk pada hal-hal spiritual dan tren penting dalam kehidupan seseorang, sedangkan arcana kecil berurusan dengan masalah bisnis, cinta, konflik, dan uang.
Dalam praktiknya, dek tarot dikocok oleh penanya dan kemudian beberapa kartu ditarik dalam pola khusus yang disebut “spread”. Makna dari setiap kartu dapat berubah tergantung pada posisinya dalam spread, apakah terbalik atau tidak, serta kartu mana yang berdekatan.