Home Berita Polisi Memaksa Pembubaran Diskusi Refly Harun dan Rekan-rekan di Kemang dengan Alasan...

Polisi Memaksa Pembubaran Diskusi Refly Harun dan Rekan-rekan di Kemang dengan Alasan Demo

Minggu, 29 September 2024 – 00:54 WIB

Jakarta, VIVA – Polisi menjelaskan kronologi pembubaran paksa sebuah acara diskusi di Hotel Grand Kemang, Jakarta oleh orang tak dikenal (OTK). Adapun diskusi tersebut dihadiri oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.

Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Edy Purwanto mengatakan awalnya aparat sedang mengamankan unjuk rasa di depan Hotel Grand Kemang. Saat itu, polisi mendapatkan informasi ada sejumlah pihak yang mencoba masuk lewat pintu belakang. Sejumlah anggota yang bertugas langsung bergerak cepat menindaklanjuti informasi yang masuk.

“Atas informasi tersebut kami langsung ke belakang untuk mengecek dan mengamankan lokasi di belakang,” kata Edy kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 28 September 2024.

Sejumlah orang melakukan pengerusakan dalam acara diskusi yang digelar di dalam hotel. Polisi tidak mengetahui bahasan dalam kegiatan diskusi di dalam hotel tersebut. “Massa yang melakukan pengerusakan itu masuk, kami tidak tahu karena memang kegiatan di dalam juga apa kami tak tahu karena tak ada pemberitahuan ke Polsek atau Polres terkait kegiatan,” kata Edy.

Sebelumnya, Sebuah acara diskusi bertajuk Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional itu digelar di salah satu hotel kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) dibubarkan secara paksa oleh orang tak dikenal (OTK). Acara diskusi tersebut digelar pada Sabtu, 28 September 2024.

Acara diskusi itu juga dihadiri oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun. Din Syamsuddin mengecam aksi anarkis yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal tersebut. Ia menganggap peristiwa ini sebagai kejahatan demokrasi. “Apa yang terjadi tadi adalah kejahatan demokrasi. Kita membiarkan mereka berorasi sebagai manifestasi demokrasi, tapi ketika mereka masuk dan merusak, ini adalah anarkisme,” ujar Din Syamsuddin dalam konferensi pers yang disiarkan channel YouTube Refly Harun, Sabtu.

Din Syamsuddin juga menilai tindakan anarkis tersebut merusak kehidupan bangsa. Ia pun meminta aparat kepolisian segera mengatasi kejadian tersebut. “Polisi, mohon maaf saya ingin katakan terus terang tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana yang menjadi slogan. Ternyata diam saja. Saya sungguh protes keras polisi yang berdiam diri bahkan membiarkan aksi-aksi anarkisme,” kata dia.

Exit mobile version