Mobil listrik sangat penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara. Saat ini, Indonesia telah mulai memproduksi dan merakit mobil listrik secara lokal. Meskipun jumlahnya belum banyak, hal ini merupakan dukungan besar dalam membangun ekosistem kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Beberapa pabrikan otomotif yang telah merakit mobil listrik di Indonesia antara lain Toyota, Wuling, DFSK, Seres, Hyundai, Morris Garage (MG), Chery, BYD, Neta, Citroen, dan Volvo. Hal ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk berpartisipasi dalam pengembangan mobil listrik yang semakin populer.
Beberapa mobil listrik yang telah dirakit di Indonesia antara lain Wuling Air EV, Wuling Binguo EV, Wuling Cloud EV, DFSK Gelora E, Seres E1, Chery Omoda E5, Hyundai Ioniq 5, All New Hyundai Kona Electric, Mitsubishi L100 EV, Neta V-II, Neta X, New MG ZS EV, dan MG 4 EV. Mobil-mobil ini memiliki berbagai harga dan spesifikasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan konsumen.
Proses perakitan mobil listrik di Indonesia dilakukan dengan menggunakan skema CKD atau CKD yang memungkinkan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga mencapai lebih dari 40 persen. Hal ini merupakan langkah penting untuk mempercepat pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya mobil listrik yang dirakit di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan adopsi masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini. Selain itu, pemerintah juga terus mendukung pengembangan kendaraan listrik melalui berbagai regulasi yang mendukung pengembangan industri otomotif nasional.