Impresi yang kami dapatkan dari mengemudi BYD M6, mobil listrik keluarga, adalah positif namun juga menyisakan beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Kami mencoba mobil ini dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung beberapa waktu lalu. Berikut adalah beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
1. Pedal Rem: Pedal rem BYD M6 terasa kurang ergonomis karena posisinya lebih tinggi dari pedal gas, sehingga pengemudi mungkin merasa kurang nyaman saat menginjak rem. Selain itu, kontrol rem terlalu pakem, yang mungkin disebabkan oleh kampas rem yang masih tebal.
2. Sistem Audio: Meskipun dilengkapi dengan 6 speaker, kualitas suara sistem audio BYD M6 terasa kurang jernih untuk mobil keluarga sekelasnya.
3. Ground Clearance: Tinggi ground clearance BYD M6 perlu diperhatikan, terutama di kondisi jalan yang tidak rata di Indonesia. Ground clearance mobil ini lebih rendah jika dibandingkan dengan mobil sekelasnya yang bukan mobil listrik.
4. AC: BYD M6 tidak dilengkapi dengan fitur AC dual zone, yang dapat membuat pengemudi dan penumpang mengatur suhu sesuai kebutuhan masing-masing.
5. Fitur NFC: Fitur NFC pada spion untuk membuka pintu mobil belum dapat difungsikan di Indonesia karena belum ada standar nasional yang mengatur penggunaan NFC untuk kendaraan.
6. Roof Box: Memasang aksesori roof box di atap BYD M6 sangat riskan karena belum diketahui kemampuan kaca panoramic dan roof rack dalam menahan beban tambahan.
7. Perawatan Gratis: BYD M6 belum disertai dengan gratis biaya servis rutin seperti mobil baru kebanyakan.
BYD M6 tersedia dalam 3 varian dengan harga mulai dari Rp379 juta hingga Rp429 juta. Meski menawarkan pengalaman berkendara positif, penting untuk mempertimbangkan kekurangan di atas sebelum memutuskan apakah BYD M6 sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.
