Di sisi lain, Intel akan menghentikan rencana pembangunan pabrik chip senilai USD 25 miliar atau sekitar Rp 407 triliun di Israel.
Informasi tersebut dilaporkan oleh situs berita keuangan Israel, Calcalist, namun tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Intel.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, seperti yang dilansir Reuters, Kamis (13/6/2024), Intel menjawab secara normatif dengan menyebutkan perlunya menyesuaikan proyek-proyek besar dengan perubahan jadwal—tanpa merujuk langsung pada proyek tersebut.
“Israel terus menjadi salah satu lokasi manufaktur serta penelitian dan pengembangan global utama kami dan kami tetap berkomitmen penuh terhadap kawasan ini,” kata Intel.
“Mengelola proyek berskala besar, terutama di industri kami, sering kali melibatkan adaptasi terhadap perubahan jadwal. Keputusan kami didasarkan pada kondisi bisnis, dinamika pasar, dan pengelolaan modal yang bertanggung jawab,” ucap perusahaan asal AS itu menambahkan.
Pemerintah Israel pada Desember 2023 setuju untuk memberikan Intel hibah sebesar USD 3,2 miliar guna membangun pabrik chip senilai USD 25 miliar di Israel selatan.
Intel sebelumnya mengatakan bahwa pabrik yang diusulkan untuk lokasinya di Kiryat Gat, yang merupakan lokasi pabrik chip mereka, merupakan bagian penting dari upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih tangguh—bersamaan dengan investasi perusahaan di Eropa dan AS.
Intel mengoperasikan empat lokasi pengembangan dan produksi di Israel, termasuk pabrik manufakturnya di Kiryat Gat yang disebut Fab 28. Pabrik tersebut memproduksi teknologi Intel 7 atau chip 10 nanometer.
Sementara Pabrik Fab 38 direncanakan akan dibuka pada tahun 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035. Intel tercatat mempekerjakan hampir 12.000 orang di Israel.