Liputan6.com, Jakarta – Dalam salah satu sesi di acara SIGGRAPH 2024, pendiri dan CEO NVIDIA Jensen Huang dan CEO Meta Mark Zuckerberg terlihat sedang berbincang-bincang secara santai. Mereka membahas tentang potensi transformatif AI dan asisten AI open source.
Salah satu topik yang dibicarakan oleh Mark adalah peluncuran AI Studio. Dia menyebutkan bahwa platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat, membagikan, dan menemukan karakter AI. Hal ini diharapkan dapat memudahkan jutaan kreator dan usaha kecil dalam mengakses AI. Jensen Huang menimpali dengan mengatakan bahwa setiap restoran, setiap situs web, mungkin di masa depan akan memiliki AI ini.
Mark Zuckerberg juga menyatakan bahwa di masa depan, setiap bisnis akan memiliki AI, sebagaimana setiap bisnis memiliki alamat email, situs web, dan akun media sosial. Jensen Huang memuji kepemimpinan Mark Zuckerberg dan Meta dalam pengembangan AI, termasuk dalam bidang computer vision, language model, dan real-time translation.
Mereka juga menyoroti pentingnya open source dalam mengembangkan AI dan sepakat bahwa platform terbuka sangat penting bagi bisnis untuk berinovasi. Perkembangan AI di Meta cukup pesat, dengan Meta AI digunakan di layanan-layanan utama seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, serta memajukan AI open source di industri lewat perilisan Llama 3.1.
Model open-source ini menawarkan 405 miliar parameter dan dilatih dengan lebih dari 16.000 GPU NVIDIA H100. Mark menjelaskan bahwa memiliki model berbeda untuk setiap jenis konten dapat meningkatkan kualitas.