Dia mengingat sosok Punakawan dalam seni wayang, salah satunya Semar yang memberikan nasihat kepada para ksatria.
“Maka Abah juga memberikan pertolongan dengan tulus, jangan khawatir, beliau selalu memberikan pesan kepada saya. Dan beliau yang kemudian menghubungi Ki Warseno Slank untuk mempersembahkan lakon ‘Sumatri Ngenger’ malam ini. Ngenger artinya mengabdi,” cerita Hasto.
Hasto juga mengingat kisah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV, di mana Keraton Mangkunegara mencapai masa keemasan berkat karya sastra luar biasa seperti Ketawang Puspowarno.
“Ketawang Puspowarno direkam dalam piringan emas oleh Bung Karno dan dikirim ke luar angkasa. Bung Karno sangat percaya bahwa seni dan budaya Nusantara, khususnya melalui gamelan, merupakan karya yang luar biasa,” ujar Hasto.
Selain Ketawang Puspowarno, Hasto juga membicarakan tentang karya penting lainnya dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV, yaitu cerita tentang Tripama yang akan dipentaskan malam ini.
“Tripama menceritakan tentang tiga ksatria dengan karakter masing-masing. Wayang adalah ritual kehidupan,” kata Hasto.