Informasi hoaks masih membanjiri dunia maya dan menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang. Menurut data yang disajikan oleh Kementerian Kominfo, sejak tahun 2023 kementerian tersebut telah menghapus 3,76 juta konten negatif di media sosial dan internet.
Menurut Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, Slamet Santoso, dari lebih dari tiga juta konten yang dihapus dari internet, 1,9 juta di antaranya bukanlah konten hoaks.
“1,9 juta bukan hoaks, melainkan judi online. Konten hoaks memang menjadi permasalahan dan isu-isunya tidak akan berhenti di ruang digital, namun konten judi online juga menjadi masalah bagi kita,” ujar Slamet dalam acara Diskusi Lintas Generasi dalam rangkaian Liputan6.com Awards yang diselenggarakan oleh Liputan6.com dan Fimela, di Jakarta, pada hari Rabu (31/7/2024).
Mengenai judi online, Slamet mengungkapkan bahwa berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online per tahun 2023 mencapai Rp 327 triliun.
“Jumlah tersebut adalah uang yang disedot oleh bandar judi online tanpa memberikan dampak positif bagi perekonomian sekitar, dan 80 persen korban judi online berasal dari kalangan menengah ke bawah,” ujar Slamet.
Sementara itu, untuk konten hoaks, Slamet menyebut bahwa telah ada 11.600 konten hoaks yang berhasil ditindaklanjuti dari internet.
Untuk mengatasi konten negatif termasuk hoaks dan judi online, Kominfo bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk mitra Gerakan Nasional Literasi Digital yang saat ini memiliki 115 anggota. Salah satunya adalah gerakan Siberkreasi yang dipimpin oleh Yosi Mokalu.