Tangerang – Mobil listrik terbaru dari Volvo, EX30, telah resmi diluncurkan di Indonesia dengan harga mulai dari Rp800 jutaan. Bersamaan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Volvo Cars Indonesia memperkenalkan EX30. SUV pertama dari Volvo ini telah dinobatkan sebagai World Urban Car dan salah satu dari tiga mobil terbaik di dunia dari 38 nominasi di acara New York International Auto Show.
“Volvo EX30 adalah hasil dari komitmen kami untuk menerapkan keberlanjutan dalam operasi kami, serta merupakan kontribusi kami untuk mendukung rencana pemerintah dalam elektrifikasi. Meskipun dirancang sebagai SUV kompak, EX30 menawarkan performa tinggi dengan berbagai pilihan,” ungkap Mikael Hagsten-Nielsen, Retail Operation and Aftermarket Manager Volvo Cars untuk Importir Asia Pasifik.
EX30 tersedia dalam dua versi, yaitu Single Motor dan Single Motor Extended, dengan dua pilihan varian untuk konsumen, yaitu Volvo EX30 Plus dengan harga Rp890 juta dan Volvo EX30 Ultra dengan harga Rp1,16 miliar. Mobil ini memiliki daya jelajah hingga 476 km (WLTP) dengan menggunakan baterai jenis Nickel Manganese Cobalt (NMC) untuk varian jarak jauh dan Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk varian Single Motor.
Fitur unggulan dari mobil ini meliputi kamera 360 derajat, Park Pilot Assist, sistem penghindaran tabrakan, pengisian daya ponsel nirkabel, dan Sistem peringatan pengemudi.
Dengan kehadiran Volvo EX30, konsumen di Indonesia kini memiliki lebih banyak pilihan mobil listrik. Volvo telah berhasil menjual lebih dari 250 mobil di Indonesia dan EX30 hadir sebagai respons terhadap peningkatan minat konsumen terhadap mobil Volvo.
“Hingga saat ini, kami telah menjual lebih dari 250 mobil. Perkenalan EX30 di pasar ini hadir di momen yang sangat tepat. Compact SUV selalu menjadi preferensi utama bagi pelanggan Indonesia, dan Volvo berada di posisi menjadi brand premium pertama yang menawarkan compact SUV,” kata Yoshiya Horigome, Presiden Direktur Volvo Cars Indonesia.
Volvo juga berencana untuk membuka showroom pertamanya di Jawa Timur pada tahun 2025.
