Francesco Bagnaia mengatakan bahwa motor Desmosedici GP21 adalah versi terbaik yang pernah ia kendarai. Bagnaia merasa menyesal karena gagal menjadi juara di MotoGP 2021.
Pecco, panggilan untuk Bagnaia, kini menjadi pembalap Ducati tersukses sepanjang sejarah MotoGP. Podium pertamanya di GP Jerman 2024 membuatnya melampaui rekor kemenangan terbanyak milik Casey Stoner bersama tim Ducati dengan total 24 kemenangan. Kesuksesannya didapat setelah mendominasi MotoGP dalam dua musim terakhir dan menjadi juara pada tahun 2022 dan 2023. Saat ini, Bagnaia memimpin klasemen dengan keunggulan 10 poin dari rivalnya, Jorge Martin.
Bagnaia juga mengungkapkan bahwa motor Ducati Desmosedici GP-nya sangat sempurna dan terus berkembang. Dia merasa menjadi pembalap yang semakin baik dan hal tersebut telah membawanya mencapai kesuksesan saat ini. Menurut Bagnaia, Ducati adalah sepeda motor yang sangat presisi dan sempurna, dan telah berkembang sejak ia pertama kali tiba di MotoGP. Evolution terbesar bagi Bagnaia terjadi saat usia 20-21 tahun.
Meskipun demikian, motor favorit Bagnaia bukanlah Desmosedici GP24 yang telah membantunya meraih empat kemenangan beruntun di musim ini, atau GP23 yang membawanya meraih gelar juara MotoGP 2023. Menurutnya, GP21 dan GP22 adalah motor terbaik yang pernah ia kendarai. Bagnaia menyesal tidak menjadi juara di MotoGP 2021 dengan motor Desmosedici GP21-nya. Meskipun begitu, Bagnaia berhasil merebut gelar juara MotoGP 2022 dengan motor GP22-nya, menjadikannya salah satu pembalap dengan comeback terbaik dalam sejarah MotoGP.