Di sisi lain, kekayaan Elon Musk mengalami penurunan paling dalam di antara para miliarder dunia dalam enam bulan pertama tahun ini. Meski begitu, Elon Musk masih menduduki posisi puncak sebagai orang terkaya di planet Bumi.
Kekayaan bersih Musk turun dari USD 251,3 miliar pada 31 Desember 2023 menjadi USD 221,4 miliar per 28 Juni, hari terakhir perdagangan normal pasar saham pada paruh pertama.
Sebagian besar kekayaan Elon Musk yang menyusut akibat keputusan hakim Delaware pada bulan Januari yang membatalkan paket kompensasi Tesla senilai USD 51 miliar.
Meski pemegang saham Tesla menyetujui kembali paket tersebut pada 13 Juni, namun perusahaan tersebut kemungkinan menghadapi proses banding yang panjang dan tidak pasti atas putusan bulan Januari.
Di luar paket tersebut, kekayaan Musk dari kepemilikannya di Tesla turun sekitar USD 20 miliar karena saham perusahaan merosot 20%. Sementara kepemilikan Musk di startup kecerdasan buatan generatif xAI tumbuh menjadi USD 14,4 miliar.
Musk juga memiliki sekitar USD 75 miliar saham di SpaceX, saham senilai USD 7 miliar di perusahaan media sosial X, dan kepemilikan lebih kecil di usaha lain seperti startup eksperimental otak manusia Neuralink.
Melansir Forbes, Jumat (5/7/2024), secara kolektif kekayaan bersih 10 orang terkaya versi Forbes melonjak dari USD 1,47 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi USD 1,66 triliun pada akhir Juni.
Selain Musk, kekayaan bersih orang terkaya di Eropa Bernard Arnault turun dari USD 200,7 miliar menjadi USD 193,8 miliar karena saham perusahaan mewahnya LVMH menurun. Serta kekayaan orang terkaya di Meksiko Carlos Slim Helu merosot dari USD 105,3 miliar menjadi USD 91,4 miliar karena saham raksasa telekomunikasinya tergelincir.
Salah satu pendiri Nike, Phil Knight, yang kekayaan bersihnya merosot dari USD 42,9 miliar menjadi USD 33,7 miliar karena saham Nike anjlok ke level terendah dalam empat tahun. Serta dermawan Mackenzie Scott, yang kekayaannya berasal dari sahamnya di Amazon, mengalami penurunan kekayaan bersih sebesar USD 4,7 miliar yang sebagian besar disebabkan oleh besarnya sumbangan amalnya saat saham Amazon menguat.