Mengapa kung fu dilarang keras di UFC dan MMA? Ternyata ini alasannya. Kung Fu merupakan seni bela diri asal China yang memiliki banyak aliran termasuk wushu dan quanfa.
Di negara asalnya, bela diri kung fu merujuk pada setiap pembelajaran dan praktik yang menggunakan kesabaran, energi, dan waktu untuk menyelesaikannya.
Sebagai sebuah seni bela diri, kung fu digambarkan sebagai bela diri yang sangat mengerikan. Di film-film laga, bela diri ini kerap digunakan untuk menghadapi banyak musuh-musuh tangguh yang membuat kung fu terlihat sangat kuat.
Namun di dunia nyata, kung fu ini sangat jarang terlihat. Bahkan di kompetisi bela diri campuran, mix martial arts (MMA), seperti Ultimate Fighting Championship (UFC) bela diri ini tidak pernah digunakan.
Melansir Way of Martial Arts, penyebab kenapa kung fu tidak pernah digunakan dalam MMA maupun UFC adalah karena bela diri ini masih menggunakan cara lama dalam berlatih dan bertarung. Hal ini membuat kung fu tidak begitu bagus untuk digunakan di dalam oktagon.
Dalam pelatihannya, kung fu lebih banyak berlatih secara mandiri, dan hampir tidak pernah melakukan latih tanding. Sedangkan dalam octagon UFC, semua petarung akan melakukan pertarungan dengan bebas dan brutal. Petarung yang tidak biasa menghadapi lawan saat latihan jelas tidak akan bisa menghadapinya.
Selain itu, ada banyak gerakan kung fu yang dilarang keras dilakukan di MMA. Di antaranya adalah gerakan pukulan siku ke wajah, pukulan ke leher, serangan mata, serangan ke selangkangan, congkelan mata, hingga menyerang ke bagian organ lunak.
Melansir MMA Channel, meski MMA memperbolehkan berbagai cara dalam bertarung, tetap ada aturan yang perlu dipatuhi. Oleh sebab itu, gerakan-gerakan di kung fu banyak yang dilarang.
Aliran wing chun contohnya. Pada kung fu aliran ini, seluruh gerakan terpusat untuk menyerang jaringan lunak musuh. Hal ini karena tujuan utama seni bela diri asal China ini adalah untuk melumpuhkan lawan secepat mungkin.
Bukan hanya untuk mengalahkan lawannya, tidak jarang tujuan utamanya adalah untuk membunuh. Maka dari itu, serangan pada organ vital adalah hal lumrah dalam bela diri kung fu.
Karena hal ini pula, kung fu akhirnya tidak digunakan di ajang MMA seperti UFC.