Meskipun masih sebatas wacana, banyak warganet mengungkapkan rasa khawatir mereka terkait Dewan Media Sosial ini.
Disebutkan, kehadiran ini akan mengekang kebebasan pengguna internet berbicara di ranah media sosial.
Pengamat media sosial, Enda Nasution, menyebut masih belum ada penyampaian konsep dari pemerintah ataupun menteri mengenai wacana DMS.
“Karena ini, masih sulit untuk melihat hal positif ataupun negatif dari pembentukan Dewan Media Sosial,” katanya saat dihubungi tim Liputan6.com.
Namun, tidak menutup kemungkinan kehadiran Dewan Media Sosial ini dapat membatasi kebebasan publik berekspresi di internet.
“Ada hal yang tidak diharapkan dari pembentukan Dewan Media Sosial, yaitu jika DMS akan membawa kita kembali ke zaman represif di mana orang tidak bisa mengungkapkan pendapatnya secara bebas,” ucap Enda.
Berkaitan dengan banyak masyarakat di Indonesia yang masih belum mengetahui lebih detail tentang cara kerja DMS ini, diharapkan dewan ini akan menjadi forum transparan ketika jadi dibentuk.
“Jika DMS nantinya jadi dibentuk, diharapkan dewan ini menjadi forum terbuka dan transparan, di mana banyak pemangku kepentingan dapat bertemu di suatu tempat yang difasilitasi pemerintah,” ujar Enda.
Dengan ini, para anggota dewan dan pemilik platform media sosial dapat berdiskusi bersama membahas hal penting dan strategi jangka panjang tentang kondisi dan isu di media sosial.