Ketika ini, smartphone telah menjadi kebutuhan pokok yang membantu aktivitas bagi banyak orang. Pengguna bergantung pada smartphone, baik untuk komunikasi, mengakses informasi, hiburan, membuat konten, hingga mengerjakan berbagai pekerjaan.
Karena ketergantungan pada perangkat ini, seringkali pengguna tidak mematikan smartphone mereka. Namun, Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat belakangan ini menyebutkan pentingnya me-restart smartphone demi keamanan.
Mengutip Gizchina, Sabtu (1/6/2024), informasi ini berdasarkan dokumen berjudul “Praktik Keamanan Siber” NSA. Dokumen tersebut menganjurkan tindakan keamanan yang tampaknya sederhana tetapi penting, yaitu mematikan dan menyalakan kembali smartphone (restart) setidaknya seminggu sekali.
Restart smartphone disebut tidak hanya menyelesaikan gangguan atau masalah kinerja tetapi juga melindungi perangkat dari kemungkinan adanya ancaman keamanan siber. Restart memastikan semua proses dan aplikasi berhenti sepenuhnya. Kegiatan tersebut berpotensi mengganggu aktivitas berbahaya yang tersembunyi di background.
NSA memang tidak menyelidiki secara spesifik teknisnya, namun para ahli percaya, restart perangkat secara rutin akan mengganggu proses yang berlangsung, yang bisa dieksploitasi oleh jenis serangan siber tertentu.