Jakarta – Pertamina telah mulai mengembangkan diesel exhaust fluid (DEF) seiring dengan kebijakan pemerintah untuk penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Langkah ini didasari oleh arahan dari Presiden Republik Indonesia tentang percepatan penerapan regulasi batas emisi Euro 5 dan Euro 6. Penerapan ini bertujuan untuk mempersiapkan kendaraan bermotor dengan emisi yang lebih ketat dan ramah lingkungan. Dalam pengembangan DEF, Pertamina berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Technology Innovation Pertamina sebagai formulator produk dan Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebagai penyedia bahan baku Low Biuret Urea.
Proses produksi DEF akan dilakukan di fasilitas produksi milik Sintas Kurama Perdana yang merupakan anak perusahaan PKC dan Pertamina Lubricants. DEF sendiri merupakan cairan penyaring diesel yang berfungsi mengurangi gas berbahaya yang dikeluarkan ke udara, sehingga memenuhi standar emisi Euro 5 dan Euro 6. Direktur Utama Pertamina Lubricants, Werry Prayogi, menyatakan bahwa produk DEF ini merupakan langkah nyata dalam menjaga lingkungan.
Pertamina Lubricants optimis bisa mencapai standar emisi Euro 5 dan Euro 6 di Indonesia dalam waktu dekat dengan menggunakan DEF. Cairan DEF memiliki karakteristik khusus seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan bahan dasar utamanya adalah Urea berkualitas tinggi. Pertamina juga akan mengajukan sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat Trademark AdBlue dari VDA, asosiasi industri otomotif Jerman, untuk produk DEF yang memenuhi standar kualitas.
DEF Pertamina ini telah melewati uji kinerja produk bekerja sama dengan Agen Pemegang Merek (APM). Sertifikasi AdBlue dari VDA menjamin bahwa produk tersebut memenuhi standar kualitas tertinggi yang ditetapkan. Produsen kendaraan Eropa banyak mengandalkan produk yang bersertifikat AdBlue untuk memastikan performa optimal dan emisi yang ramah lingkungan.