Rapat Kerja Nasional (Raker Nas) V PDI Perjuangan atau PDIP telah selesai pada Minggu, 26 Mei 2024. Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini dilaksanakan secara tertutup tanpa memberikan jawaban yang jelas mengenai sikap politik PDIP untuk periode pemerintahan 2024-2029. Termasuk apakah PDIP akan menjadi partai oposisi terhadap pemerintahan Prabowo – Gibran atau akan bergabung dalam koalisi.
Menyikapi hal tersebut, kader PDIP Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Megawati akan menjelaskan hal tersebut lebih lanjut pada Kongres PDIP tahun 2025. Meskipun demikian, Ganjar menegaskan bahwa jawabannya sebenarnya sudah terdapat dalam poin rekomendasi eksternal Rakernas.
Selama berlangsungnya Rakernas selama tiga hari, dihasilkan 17 poin rekomendasi eksternal. Ketua DPP PDIP bidang politik, yang juga merupakan putri dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani langsung membacakan 17 poin tersebut di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, pada Minggu, 26 Mei 2024.
Rekomendasi tersebut antara lain menyatakan bahwa Pemilu 2024 dianggap sebagai pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyalahgunaan kekuasaan, intervensi aparat penegak hukum, pelanggaran etika, politik uang, dan ketidaknetralan penyelenggara pemilu. Rakernas merekomendasikan peningkatan kualitas demokrasi melalui berbagai langkah, termasuk peninjauan kembali sistem pemilu dan penguatan partai politik.
Selain itu, Rakernas juga menolak penggunaan hukum sebagai alat kekuasaan, mendorong evaluasi obyektif atas pelaksanaan Pemilu 2024, dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan cita-cita reformasi. Rakernas juga merekomendasikan agar PDIP hanya melakukan kerjasama dengan pihak yang memiliki komitmen tinggi terhadap reformasi dan peningkatan demokrasi yang berkedaulatan rakyat.
