Jimly mengatakan bahwa Pemilu 2024 lebih baik daripada Pemilu 2019. Menurutnya, ada sejumlah tragedi yang terjadi pada Pemilu 2019.
“Pemilu yang seru ini jika dibandingkan dengan 2024, Pemilu 2019 juga seru. Bahkan, dalam Pemilu 2019 terdapat beberapa orang yang meninggal dunia, ada 6 orang yang meninggal saat demo di Bawaslu, dan 100 orang lainnya masuk rumah sakit,” ujar Jimly.
“Presiden petahana saat itu melakukan kampanye sendiri, dan secara alamiah, struktur birokrasi juga ikut bermain dalam Pemilu 2019,” tambahnya.
Namun, Jimly menyebut bahwa Pemilu 2024 tidak seburuk Pemilu 2019.
“Demo tidak menimbulkan korban jiwa, dan isu politik agama tidak seperti yang terjadi pada Pemilu 2019. Sehingga, ada yang berpendapat bahwa Pemilu 2024 lebih baik,” jelasnya.
Partisipasi politik juga turun dari 81,9 persen pada Pemilu 2019 menjadi 81,8 persen pada tahun 2024.
“Kita bisa mempertimbangkan bahwa sebenarnya Pemilu 2019 lebih buruk. Namun, Pak Jusuf Kalla pernah menyatakan bahwa Pemilu ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah. Pendukung kubu 03 juga menyampaikan hal serupa,” tuturnya.
“Namun, biasanya pihak yang kalah selalu menyatakan bahwa Pemilu ini yang terburuk. Hal yang sama terjadi pada tahun 2009 dan 2014,” tambahnya.
