Beberapa pihak terutama dari kubu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai menggaungkan rekonsiliasi politik setelah Pilpres 2024 dengan memanfaatkan momen Idul Fitri.
Pengamat politik Usep Saepul Ahyar menyatakan bahwa rekonsiliasi bisa dilakukan dengan mengakui kemenangan lawan, namun tidak menutup kemungkinan terjadi perebutan posisi di kabinet atau hal lainnya.
Dia menduga bahwa partai politik yang tidak memiliki tradisi oposisi bisa segera melakukan rekonsiliasi politik dengan menawarkan posisi yang baik.
“Terutama bagi partai politik yang tidak memiliki tradisi oposisi, rekonsiliasi akan lebih baik jika posisi yang ditawarkan tinggi atau bernilai tinggi,” kata Usep, Kamis (11/4/2024).
Namun, Usep juga mengingatkan agar hal ini tidak membuat semua partai politik ditarik masuk ke dalam pemerintahan. Tetap harus ada ruang untuk oposisi.
“Menurut pendapat saya, tidak perlu menarik semua partai ke dalam pemerintahan. Jika ada satu partai yang berani bertindak sebagai oposisi, saya rasa hal tersebut juga akan dihormati oleh masyarakat,” jelasnya.
