Untuk menghadapi serangan siber yang semakin intens dan bervariasi, menurut Edwin, diperlukan strategi yang spesifik. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti pendekatan yang komprehensif dan berlapis dalam hal keamanan siber, melibatkan teknologi, proses, dan manusia.
“Mereka perlu mengintegrasikan sistem intelijen ancaman dengan arsitektur keamanan yang lebih luas guna mendapatkan visibilitas yang lebih baik dan mengotomatisasi langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi ancaman serta mencegah insiden di masa depan,” ungkap Edwin.
Hasil survei State of SecOps Fortinet di Indonesia menunjukkan bahwa pelatihan yang kurang memadai, minimnya perhatian terhadap karyawan, dan komunikasi yang tidak efektif turut berperan dalam meningkatnya serangan siber.
Hal ini menegaskan peran manusia dalam keamanan siber, yang dapat diatasi melalui penyusunan rencana komprehensif dalam kasus pelanggaran, penyimpanan data penting yang aman, serta program edukasi yang ditujukan kepada karyawan dan pelanggan guna meminimalkan risiko.