Kisah Carolina Marin sangat menarik untuk dibahas. Meskipun telah meraih banyak prestasi, pemain tunggal putri asal Spanyol ini mengakui bahwa dia tidak memiliki idola di dunia bulu tangkis.
Carolina Marin merupakan salah satu pemain bulutangkis terbaik Spanyol dan juga salah satu yang terbaik di dunia dalam kategori tunggal putri. Mulai bermain bulu tangkis sejak usia 8 tahun, Marin perlahan namun pasti meraih kesuksesan yang luar biasa. Prestasi pertamanya adalah menjadi runner up kejuaraan Eropa junior pada tahun 2009. Dua tahun kemudian, dia berhasil memenangkan kompetisi tersebut setelah mengalahkan rekan senegaranya, Beatriz Corrales.
Prestasi Marin juga terlihat di level senior. Di tingkat Eropa, dia telah meraih gelar juara sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 2014, 2016, 2017, 2018, 2021, dan 2022. Di tingkat dunia, dia telah menjadi juara dunia sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2014, 2015, dan 2018. Tak hanya itu, Marin juga meraih medali emas di Olimpiade Rio De Janeiro pada tahun 2016.
Di ajang BWF resmi, Marin juga berhasil meraih juara di event seperti Japan Open 2018, China Open 2018, China Open 2019, Thailand Open 2020, hingga Orleans Masters 2023. Yang terbaru, dia juga berhasil menjadi juara Swiss Open 2024 setelah mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung di final.
Meskipun memiliki banyak prestasi, Carolina Marin mengaku bahwa dia tidak memiliki sosok idola dalam dunia bulu tangkis. Idola Marin sebenarnya berasal dari cabang olahraga tenis, yakni Rafael Nadal. Alasannya bukan terkait dengan teknik bermain, melainkan karena sifatnya yang gigih dan tak kenal lelah dalam bertarung.
Menarik untuk melihat prestasi selanjutnya yang akan diraih oleh Carolina Marin.