Remaja Mudah Marah, Ini Cara Mengelolanya
Liputan6.com, Jakarta – Remaja mudah merasa marah karena berbagai alasan dan cara-cara yang berbeda. Namun, intinya adalah mereka merasa emosional dan tidak tahu bagaimana cara mengelolanya.
“Kemarahan adalah bagian penting dari kehidupan emosional kita dan tidak boleh dianggap sebagai hal yang buruk,” kata Lauren Allerhand, PsyD, seorang psikolog klinis di Child Mind Institute, dikutip dari Mom Junction.
Allerhand lebih lanjut mengatakan bahwa orang tua harus berupaya membantu anak-anak mereka menyalurkan kemarahan mereka ke dalam aktivitas yang produktif dan mengekspresikannya dengan cara yang tidak terlalu berbahaya.
Kemarahan adalah emosi yang cukup menyulitkan bagi remaja dan terkadang bisa membuat mereka kewalahan. Seorang remaja yang tidak tahu cara mengatasi perasaan marah mungkin merasakan keinginan yang kuat untuk bertindak langsung terhadap perasaan ini, bahkan ketika hal tersebut membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
Dilansir dari Verywell Mind pada Jumat, 22 Maret 2024, dibalik kemarahan sering kali ada emosi sulit yang dirasakan seperti sakit hati, frustrasi, atau kesedihan yang berusaha dihindari atau tidak disadari oleh remaja.
Bagi sebagian besar remaja, merasa marah adalah hal yang wajar. Meskipun kemarahan bisa membuat tidak nyaman secara fisik dan emosional, itu adalah respons alami terhadap rasa sakit hati, frustrasi, atau perasaan tidak berdaya. Merasa marah adalah bagian yang penting dan nyata dari pengalaman emosional remaja. Sama seperti balita yang mengamuk saat kesal atau tidak senang, remaja yang mengalami emosi yang sama sering kali mencoba mengatasi kemarahan dengan melampiaskannya pada orang atau benda lain.