Medan – Seorang kakek berusia 83 tahun, bernama Bima Perangin-angin (83), tewas bersimbah darah di rumahnya, di Jalan Klambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa malam, 19 Maret 2024.
Pria lanjut usia (lansia) itu diduga menjadi korban perampokan di rumahnya sendiri. Peristiwa itu, viral di media sosial dan menjadi perhatian warga sekitar untuk mendatangi lokasi kejadian.
Polsek Helvetia menerima laporan kejadian tersebut langsung turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi. Sedangkan, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan, guna dilakukan autopsi.
Peristiwa itu dibeber Kapolsek Helvetia, Kompol Antonius Alexander Putra Piliang kepada wartawan, Selasa 19 Maret 2024. Ia mengatakan peristiwa itu, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Alexander menjelaskan, kronologi kejadian berawal ketika korban curiga ada orang masuk ke dalam rumah. Kemudian, Bima mengajak tetangganya, bernama Zulnefi (51) untuk mengecek situasi rumah tersebut.
“Bersama saksi dia masuk ke rumah, cuma saksi di luar dia masuk ke dalam, pas ke dalam dia lihat dalam rumahnya dia tiba-tiba langsung ditikam sama terduga pelaku menggunakan senjata tajam,” ucap Alexander.
Korban bersama tetangganya, melihat pelaku diduga lebih dari satu orang. Zulnefi melihat seorang pelaku mengacungkan senjata tajam. Dia lari keluar rumah korban meminta pertolongan.
“Saksi melihat (pelaku) mengacungkan sajam ke arahnya dia lari ke luar. Jadi saksi dia lari keluar ke arah kiri dan pelaku lari ke arah kanan ke sungai,” kata Alexander.
Pelaku melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian. Sedangkan, Bima ditemukan bersimbah darah di dalam rumahnya.
“Mayatnya sudah kami kirim ke Bhayangkara (untuk proses autopsi),” kata mantan Wakasat Reskrim Polresta Deliserdang itu.
Ditanya apakah benar pelaku ketahuan saat korban video call dengan anaknya, polisi masih mendalaminya. Termasuk, petugas kepolisian tengah memburu para pelaku. “Itu siang (dia video call sama anaknya) tapi itu juga masih kami dalami,” kata Alexander.