Home Politik Usulan Jokowi Memimpin Koalisi Besar Parpol, Ketum Projo: Tunggu dan Amati Perkembangannya

Usulan Jokowi Memimpin Koalisi Besar Parpol, Ketum Projo: Tunggu dan Amati Perkembangannya

Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, memberikan tanggapan terhadap usulan Presiden Jokowi untuk memimpin koalisi besar partai politik. Menurutnya, usulan tersebut merupakan pertimbangan politik yang masih terlalu dini untuk dibahas.

“Tunggu saja, lihat perkembangan. Itu kan pertimbangan-pertimbangan, langkah-langkah politik tujuh bulan ke depan. Ini masih lama. Masih tujuh bulan ke depan, masih banyak yang kita kerjakan,” kata Budi Arie seperti dilansir dari Antara, Kamis (14/3/2024).

Budi Arie menjelaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dalam kurun waktu tujuh bulan mendatang. Ia juga menilai usul agar Presiden Jokowi memimpin koalisi besar partai politik sebagai aspirasi yang sah.

“Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi Presiden, ya enggak apa-apa dinamika aja,” ujar Budi.

Budi juga mengajak semua pihak untuk menunggu pengumuman resmi dari KPU terkait hasil penghitungan suara Pemilu 2024. Meskipun demikian, ia yakin pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran, menang berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count dari beberapa lembaga survei.

“Ya pasti menang dong. Kan quick count enggak pernah salah. Lebih, cuma dua provinsi yang kalah. Aceh sama Sumbar ya. Sisanya menang semua,” tambahnya.

Sebelumnya, beberapa partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) secara resmi mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024. Sejumlah partai politik tersebut antara lain Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima, dan PSI. Belakangan, muncul usulan dari PSI bahwa Jokowi seharusnya memimpin koalisi partai politik yang memiliki visi-misi yang sama untuk mewujudkan Indonesia Emas.

Source link

Exit mobile version