Konsumsi konten video online di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Berdasarkan laporan Media Partner Asia, pertumbuhan video online di Indonesia meningkat signifikan sejak 2020 ke 2023.
Laporan dari firma riset tersebut menyebutkan penetrasi video online di Indonesia masih sekitar 34 persen pada tahun 2020. Sementara pada tahun 2023, jumlah tersebut meningkat menjadi 50 persen.
Selain konsumsi video online secara keseluruhan, pertumbuhan penetrasi konsumsi video-on-demand premium di Indonesia juga terbilang pesat. Pada tahun 2020, penetrasi tersebut hanya sekitar 3 persen, namun pada tahun 2023 jumlahnya mencapai 7 persen.
Executive Director Media Partners Asia, Vivek Couto, menyampaikan bahwa penetrasi SVOD (Subscription Video-on-Demand) di rumah tangga Indonesia telah mencapai 13 persen, lebih tinggi daripada penetrasi TV berlangganan.
Layanan video online berlangganan telah membawa perubahan pada pasar Indonesia dalam empat tahun terakhir, dengan monetisasi layanan VOD premium naik pesat hingga mencapai 39 persen dari keseluruhan pendapatan video online di Indonesia pada tahun 2023.
Pendapatan pasar streaming video berlangganan di Indonesia diperkirakan mencapai USD 366 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun pada tahun 2023, naik 72 persen dibandingkan tahun 2018. Potensi pasar SVOD di Indonesia masih terbuka lebar dan memiliki peluang untuk terus berkembang di masa depan.