Politisi Partai Golkar Melli Darsa menganggap bahwa Hari Perempuan Internasional adalah saat yang penting bagi partai politik dalam melindungi caleg perempuan dari persaingan yang penuh dengan dugaan permainan kotor dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, banyak caleg perempuan yang berkualitas berpotensi “hilang” dari daftar legislator terpilih untuk periode selanjutnya. Melli menekankan bahwa gerakan perjuangan perempuan harus terus berkembang, tidak hanya sampai pada hak untuk memilih, tetapi juga pada kepastian perempuan intelektual dan berkualitas duduk di legislatif.
Melli juga mengajak pimpinan semua partai politik untuk memperhatikan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh caleg perempuan selama proses kampanye. Perempuan sering menghadapi tantangan yang lebih berat dari segi psikologis, fisik, dan materi, serta harus berjuang melawan pandangan patriarki yang lebih menganggap laki-laki sebagai pemimpin yang lebih layak.
Sebagai seorang caleg, Melli sendiri telah merasakan distorsi sosial, politik, dan budaya yang ada dalam arena politik. Ia mengungkapkan bahwa dugaan permainan uang politik juga dapat memperkuat pandangan tersebut dan mengurangi kesempatan bagi perempuan. Oleh karena itu, partai politik tidak boleh diam atau membiarkan perempuan berjuang sendiri melawan semua hambatan tersebut.
Ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menghormati hak-hak perempuan. Mereka juga memperingati International Women’s Day.
